BEBERAPA JENIS PENYAKIT BERBASIS BINATANG YANG CENDERUNG TIMBUL DI MUSIM PENGHUJAN
1. JAPANESE ENCEPHALITIS (Radang otak)
Tergolong penyakit Emerging infectious diseases & emerging zoonotic diseases
Japanese Encephalitis (JE) adalah : Penyakit infeksi virus pada susunan saraf pusat (SSP) disebarkan melalui gigitan nyamuk dengan perantaraan hewan lain, terutama babi
GEJALA KLINIS JE :
1. Keluhan awal: demam, nyeri kepala, kuduk kaku, kesadaran menurun , tremor, kejang
2. Keluhan lanjutan : kaku otot, koma, napas abnormal, dehidrasi, berat badan menurun
3. Keluhan lain : rf. tendon meningkat, paresis, suara pelan & parau
2. LEPTOSPIROSIS
1 Bersifat zoonosis
2 Disebut juga Weil’S Disease, Haemorrhagic Jaundice
3 Merupakan penyakit yang berhubungan erat dengan pekerjaan.
4 Merupakan penyakit reemerging disease
5 Bersifat musiman :
Iklim sedang : puncak insiden musim panas dan gugur.
Iklim tropis : puncak insiden musim hujan
SUMBER PENULARAN
1. Rodent ( Tikus )
2. Sapi, Kambing, Domba, Kuda, Babi
3. Anjing, Kucing
4. Burung
5. Insektivora ( Landak, Kelelawar, Tupai )
CARA PENULARAN :
Kontak dengan bahan yang tercemar air kemih hewan yang sakit leptopspirosis, melalui :
1 Selaput lendir (mucosa) mata, hidung
2 Kulit yang lecet atau kulit yang intak, tetapi terendam lama dalam air
3 Saluran pencernakan
Penularan dari manusia ke manusia jarang terjadi
3. PENYAKIT ANTRAKS :
1 Bersifat zoonosis
2 Disebut juga radang limpa, radang kura, malignant pustula, malignant edema, woolsorters disease, charbon
3 Merupakan penyakit yang berhubungan sangat erat dg pekerjaan .
4 Dikenal sejak zaman mesir kuno, wabah pertama di indonesia tahun 1832 di Kab Kolaka – Sultra
5 Endemis di DKI, JABAR, JATENG, NTB,NTT, JAMBI, SUMBAR, SULTRA, SULTENG, dan PAPUA
ETIOLOGI
1 Agent bacillus anthracis, berbentuk batang, berkapsul
2 Virulensi : tergantung toksin dan resistensi host
3 Ukuran 1-2 mm x 5 – 10 mm, non motil
4 Membentuk spora, aktif bila masuk tubuh host.
5 Spora mati :
a) Bila dioven pada suhu 140° c selama 3 – 4 jam
b) Dididihkan pada suhu 100° c selama 10 menit
c) Dengan Otoklaf suhu 120° c tekanan 2 atm selama 30 menit.
KAPSUL KUMAN BACILLUS ANTHRACIS :
□ Menghalangi fagositosis
□ Membentuk toksin
□ Toksin mempengaruhi : endotel vaskuler, edema, agregasi platelet, trombosis, gangren
□ Kematian
PENULARAN MENURUT DAERAH:
1 Antraks daerah pertanian (agriculture anthrax): terjadi di daerah pertanian karena pencemaran lingkungan tanah, air, sayuran
2 Antraks kawasan industri (industrial anthrax ) : terjadi di daerah industri, misal pabrik wool, industri yang menggunakan bahan dari hewan
3 Antraks laboratorium : terjadi di laboratorium melalui hewan percobaan kelinci, marmut dan alat – alat laboratorium
JENIS ANTRAKS:
2 Antraks kulit ( bila tidak mendapat pengobatan ) : 5 – 20 % akan meninggal, tergantung luas jaringan kulit yang terinfeksi
3 Antraks gastro intestinal : 25 – 75 % dalam waktu kurang 2 hari
4 Antraks paru – paru :75 – 90 %
5 Antraks meningitis : sangat tinggi mendekati 100%
Kematian biasanya pada hari ke 2 – 3 setelah gejala timbul
JENIS ANTRAKS MENURUT GEJALA :
1 Antraks kulit ( cutaneous anthrax ) : melalui kulit yang lecet
2 Antraks pencernakan (intestinal antrhax) : melalui saluran pencernakan
3 Antraks peranafasan (pulmonary anthrax ) : melalui pernafasan
4 Antraks peradangan otak (meningitis anthrax) : akibat komplikasi yang lain
Penularan juga dapat melalui gigitan serangga dan penggunaan alat secara bersama ( sikat gigi, handuk dll)
4. PENYAKIT SAPI GILA (BSE )
□ Penyakit sapi gila (Bovine Spongiform Encephalopathy/BSE) adalah penyakit yang disebabkan oleh bahan infeksius yang baru dikenal dan disebut PRION.
□ Agent penyebab BSE adalah PRION
□ BSE termasuk salah satu penyakit yg tergolong dalam Transmissible Spongiform Encephalopathy (TSE) yaitu penyakit yg menyerang susunan syaraf pusat dengan gejala histopatologik utama adanya degenerasi spongiosus atau terbentuknya lubang-lubang kosong di dalam sel-sel otak, dapat menular kepada manusia dan menyebabkan penyakit yang dalam istilah kedokteran disebut Subacute Spongiform Encephalopathy (SSE).
□ BSE lebih banyak menyerang sapi perah dari pada sapi potong
□ Saat ini penyakit BSE lebih dikenal dengan penyakit PRION
0 komentar:
Posting Komentar