Asma adalah penyakit pernafasan obtruktif yang ditandai oleh spasme akut otot polos bronkiolus. Penyakit ini menyebabkan obstruksi aliran udara dan penurunan ventilasi alveolus. Asma timbul pada orang-orang tertentu yang secara agresif berespons terhadap mediator-mediator peradangan atau iritan alergi. Faktor risiko adalah riwayat asma pada keluarga, yang mengisyaratkan adanya kecenderungan genetik mengalami bronkospasme.
Asma merupakan penyakit dengan karakteristik meningkatnya reaksi trakea dan bronkus oleh berbagai macam pencetus disertai dengan timbulnya penyempitan luas saluran nafas bagian bawah yang dapat berubah-ubah dengan timbulnya penyempitan luas saluran nafas bagian bawah yang dapat berubah-ubah derajatnya secara spontan dengan pengobatan. Serangannya dapat berupa sesak nafas ekspiratoir yang paroksimal, berulang dengan mengi ( “wheezing” ) dan batuk yang disebabkan oleh konstriksi atau spasme otot bronkus, inflamasi mukosa bronkus dan produksi lendir kental berlebihan. Asma merupakan penyakit familier , diturunkan secara poligenik dan multifaktorial. Telah ditemukan hubungan antara asma dan lokus histokompatibilitas (HLA) dan tanda genetik pada molekul immunoglobulin G (IgG).
Orang dewasa dapat menderita asma tanpa riwayat asma pada masa anak-anak. Tercetusnya asma pada orang dewasa mungkin berkaitan dengan semakin parahnya alergi yang sudah ada. Infeksi saluran napas atas yang berulang-ulang juga dapat mencetuskan asma pada orang dewasa demikian juga pajanan debu dan iritan di lingkungan kerja.
Pada anak, terpajan asap rokok selama dalam rahim atau pada masa anak-anak dini dianggap suatu faktor risiko untuk menderita asma anak. Demikian juga, infeksi oleh respiratory sinctitial virus (RSV) pada masa bayi merupakan faktor risiko untuk asma anak. Asma pada anak dapat menghilang sendiri, walaupun kecenderungan menetap.
Seseorang yang mempunyai bakat penyakit asma, jika terpapar faktor pemicu akan menunjukkan gejala mulai dari yang paling ringan seperti (pilek/bersin, batuk disertai dengan tenggorok terasa gatal sekali sehingga batuk sulit dikendalikan) sampai tingkat yang berat yaitu sesak nafas yang disertai dengan kesulitan waktu mengeluarkan udara dan nafas berbunyi seperti bunyi siulan serta berkeringat dan denyut nadi meningkat.
Keluhan ini sering terjadi pada malam hari menjelang pagi, kemudian hilang atau merasa lebih enak setelah sekitar jam 9 pagi hari.
Olahraga yang berat juga merupakan faktor pemicu sehingga mengakibatkan batuk-batuk pada seseorang yang mempunyai bakat asma.
0 komentar:
Posting Komentar